Senin, 27 Desember 2010
Lagi Norak Sama Glee
Diposting oleh Devina Janice di 06.45 0 komentar
Yes, I Met The Jonas Brothers
Okeh, karena The Jonas Brothers adalah artis dari Disney, maka tampilan dari ketiga bersaudara itu seperti Pooh, Tiger, dan Piglet yang dijadikan satu membentuk sebuah band dan menyanyikan lagu Burnin' Up, kemudian membintangi serial Camp Rock bersama Demi Lovato. Hahaha, percaya nggak lo semua? Ya janganlah. Pokoknya muke-muke The Jonas Brothers kayak gambar yang dibawah ini dah:
Jadi begini ceritanya kenapa gue ngasih judul postingan ini dengan Yes, I Met The Jonas Brothers, karena beberapa hari yang lalu, gue, adik gue, dan pacar gue lagi iseng mainan Omegle, situs internet yang membantu kita untuk menemukan teman di seluruh dunia dengan cara random. Apabila situ semua mau mencoba, monggo klik Omegle.
Kemudian, kami mencoba chatting with video yang dimana nanti muke kite yang pada buluk bakal nongol di depan orang-orang yang nggak kita kenal dari seluruh dunia. Saat kita klik dan mencoba, mulai deh nongol orang Amerika, China, Amerika lagi, dan kebanyakan orang-orang yang kita temui itu berjenis kelamin laki-laki. Jaraaang banget nemu yang perempuan, yaa mungkin karena kaum laki-laki suka merasa dirinya susah dapet cewek, frustasi, makanya cari pacar lewat Omegle, hehehe..
Setelah banyak orang di video yang kami ajak ngobrol, katain, ketawain, dan segala macem, kami klik new, start, connection, dan tiba-tiba saja kami bertatapan di video dengan 3 orang cowok yang mukanya komersil abis. Dan, setelah ditelaah, ternyata mereka adalah THE JONAS BROTHERS! Buset! Gue kaget, dan langsung teriak-teriak 'WOY ITU JONAS BROTHERS BUSET JONAS BROTHERS ITU!' dan si JBnya ketawa-ketawa ngeliat gue dengan muka kaget teriak-teriak nama mereka. Sial, harusnya gue bisa lebih nyante.
Oke, setelah aksi kaget-kaget ria itu ada beberapa percakapan yang kemudian percakapan itu diubah menjadi percakapan yang aneh oleh adek dan pacar gue. Ya namanya juga artis luar negeri gitu locchh, capek kali ya ngeladenin manusia aneh kayak gue, adek gue, pacar gue, langsung di disconnect deh sama mereka. HAHAHA!
Oh iya, pas ditanya 'whats your name?' sama mereka, gue jawab aja 'nesty'. Sebenarnya, Nesty itu adalah sejenis makanan dari rumput laut... eh bukan-bukan, Nesty itu temen gue. Nesty Meliana, nama twitternya @nestoooy. Silahkan di follow dah ya, dia pacarnya Indra Gemilang. Terus apa hubungannya sama Nesty? Nesty itu ngefaaaaannnnsssss beraaaaaatttt sama The Jonas Brothers, makanya gue tulis aja nama Nesty. Terus apa jawab mereka? Mereka jawab, 'nice name'. Oke, dan pastinya Nesty pasti langsung melayang kalo baca postingan gue ini.
Kalo lo semua masih belom percaya sama cerita gue tadi, silahkan liat bukti dibawah ini:
Itu dia tampang adek gue di sebelah kiri yang cuma setengah muka, tampang pacar gue yang imoethz di tengah, dan tampang tolol gue di kanan. Dibawahnya, terlihat Jonas Brothers lagi pada stay tune meratiin gue, adek, dan pacar gue yang lagi pada stay tune juga (ciaelah).
Diposting oleh Devina Janice di 00.37 0 komentar
Sabtu, 25 Desember 2010
Little Touch of Jazz
Sejak saat itu, gue mulai dikit-dikit denger musik jazz. Awalnya, sebelum masuk ke lembaga pendidikan musik tersebut, gue lebih prefer buat dengerin musik pop rock, rock, tapi nggak sampai heavy metal juga ye. Bisa kincir otak gue denger lagu yang lyricnya 'Hua hua hua raw raw grr grr wee wee mbee mbee (?)'
Setelah kena pengaruh musik jazz, gue mulai mempelajari dan mengunduh lagu-lagu jazz yang 'ringan', nggak 'miring-miring' notasi lagunya, dan yang masih enak didengar oleh kuping. Karena, kalau gue mendengarkan lagu jazz yang berat dan nggak enak, bisa-bisa pas denger lagunya gue langsung tidur seperti yang sudah-sudah. Sekarang, gue udah lumayan suka sama lagu jazz, tapi tetep lebih prefer ke musik-musik yang pop dan rock. Hmm.. Ada beberapa lagu jazz yang gue suka dan lumayan sering gue nyanyiin kalo lagi di kamar tidur, kamar mandi, yaa pokoknya masih di area dalam rumah lah ya, (maklum, coy jarang nampil dimana-mana, jadi lebih sering super mini konser di dalam area rumah with no audience)
I always imagine that i can record my voice by singing these jazz songs below:
- Dream a Little Dream of Me
- The Way You Look Tonight
- L.O.V.E
- New York, New York
- My Funny Valentine
- Biru
- Oh Ya!
Itulah ungkapan perasaan gue untuk lagu-lagu dengan sedikit sentuhan jazz di dalamnya, dan sampai sekarang gue masih mempelajari lagu-lagu jazz yang lain, cuma tetep aja lagu pop dan rock tetep jadi konsumsi pribadi gue setiap harinya. Hehehe...
Diposting oleh Devina Janice di 22.58 0 komentar
Kamis, 02 Desember 2010
Wah, Cantiknya!
Puteri pertama yang gue temui adalah Puteri Pariwisata, Puteri Bali, sama Puteri apalagi gitu (gue nggak baca tulisan di selendangnya). Wah, cantiknya! Badan mereka tinggi semampai, cantik, kulitnya muluuuuus, dan ramah pula. Saat sang puteri pariwisata melewati gue dan teman-teman GSN lainnya, dia menyapa, "Halo, selamat pagi." dengan senyum di bibirnya yang bikin kami semua jadi pada bengong dan berpikir, ini orang apa boneka cantik etalase ya? CANTIK BETUL!
Seperti biasa, kalo gue ngeliat orang cantik, pasti langsung gue pantekin dari ujung kaki ampe ujung rambut, pengen liat dan mengamati, kali aja cantik-cantik tapi ada borok di kaki atau tompel gede gitu di tangan. Tapi, kayaknya nggak mungkin banget ya seorang puteri gitu loh punya borok, tompel, apalagi budukan di tubuhnya. Hahaha, emangnya gue.
Nah, terus, terus.. Gue liat kakinya.. Widih, betisnya kecil sekali saudara-saudara, sekecil tongkat kayu yang diameternya 5 cm. Gue pun terpukau bahkan sempat shock! Ada loh kaki sekecil itu, ADA LOH! ADA!!!
Setelah gue ketemu langsung sama para puteri, gue berpikir, kok bisa ya punya badan selangsing itu? How can? Mereka perfecto del piero, badan bagus, otak cerdas, muka menawan. Ck, ck, ck. Baru ketemu puteri-puteri indonesia aja gue udah norak, gimana kalo ketemu puteri-puteri dunia seperti Aurora, Cinderella, Belle, Jasmine, dan princess-princess lainnya (?)
Setelah puas melihat puteri-puteri cantik di awal kedatangan, kami pun langsung menuju ke tempat acara dan mengisi acara. Yayaya, gue cepetin aja ceritanya, setelah itu Ibu Ani Yudhoyono datang, kami berdiri, tepuk tangan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan tiba tiba temen gue ada yang nangis terharu, kata dia, 'Gue bangga bisa nyanyi Indonesia Raya bersama Ibu Negara.' Hmm.. Bener juga, dan gue pun ikut terharu. *unyunyu moment
Kemudian, tiba lah saatnya kami untuk pulang.. Karena tugas menyanyi sudah selesai, maka kami pun bergegas pulang. Cihuy! Tapi, nggak cihuy juga, karena selesainya tugas menyanyi sama dengan pulang-ke-sekolah. Tadinya, kami mau pulang ke rumah, tetapi karena waktu masih menunjukan jam 10 pagi, maka kami pun disuruh oleh pembina GSN untuk kembali belajar ke sekolah! Aduh, hawa-hawa *cibit sudah menyelimuti seluruh tubuh, nih!
Saat kami berjalan di backstage untuk mencari tangga darurat kemudian menuju pintu keluar, kami bertemu dengan puteri nomor 1 di Indonesia, yaitu Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi Ames yang sedang menunggu di depan lift bersama para malaikat penjaganya yang jutek.
Woohoo.. Langsung aja, tuh temen gue si Adhani yang super lebay dan percaya diri, mengajak sang Puteri Indonesia untuk berfoto bersama. Ah, sayangnya.. Respon yang diberikan oleh Nadine Alexandra tidak sesuai dengan harapan. Saat diajak foto bersama, sang puteri cuma bilang, 'Aduh, tanya aja sama zzz...' sambil melihat ke arah malaikat penjaganya yang juteeeeeeeek. Kemudian, si malaikat penjaga cuma bilang, 'Nggak bisa, lagi buru-buru... Blablablabla.'
Akhirnya, pembina kami pun cuma membalas perkataannya dengan, 'Oh iya ya, iya, iya, iya..' *BT mode: on.
Yasudah lah, akhirnya nggak foto sama si Puteri Indonesia. Lagian, sih cuma minta foto sekali 'jepret' aje kayaknya nggak ada waktu banget.
Abis ber-sebel-sebel ria karena mendengar jawaban sang puteri. Kami pun menuju pintu keluar, dan tengtereeeengg.. Ada mobil RI 3 parkir di tempat parkir. Langsung deh, jeprat-jepret di depan mobil RI 3. Hohoho, nggak sadar ternyata sang penjaga mobil ngeliatin kami yang daritadi foto-foto sama mobil RI 3, tiba tiba aja si penjaga itu menghampiri dan memperbolehkan kami untuk foto disamping mobil RI 3. Uhuy! Palang-palang yang ada di depan mobil langsung disingkirkan agar kami bisa berfoto di samping-samping mobilnya. Hehehe, baik bet dah penjaganya. Gue doain semoga bapak penjaga cepet naik pangkat dah yak, amin.
Oke, this is the end of the story: Setelah puas berfoto-foto ria dengan mobil Ibu Negara, kami pun langsung naik bisa dan hiks.. kembali ke sekolah.
*Cibit = Cabut sekolah.
Diposting oleh Devina Janice di 04.34 0 komentar
Jumat, 26 November 2010
Saya Terkena Gejala Stress!
1. Makan berlebihan
Betul sekali! Akhir-akhir ini semua makanan yang ada di depan mata gue pasti langsung gue lahap! (kecuali telor) Setiap menu baru kantin pasti gue beli, entah itu sate, chicken gordon blue yang harganya nyiksa, chicken burger paling mahal, sampai dengan es doger. Dalam satu hari gue bisa makan 3 gelas es doger. Alhasil, gue mengetik postingan ini dengan ingus yang ngocor dari idung gue. Hehehe.. Efek minum dingin deh biasa banget, selalu pilek, pilek, dan pilek.
2. Berpikiran negatif
Kalo model sifat yang satu ini mah emang gue banget! Nggak tahu berasal dari faktor apa gue bisa punya sifat yang nggak bagus ini. Suka mikirin yang jelek-jelek, berbagai hal negatif dan nggak banget. Korban utama yang selalu kena semprot kalo gue lagi negative thinking pastinya sang pacar. Saat dia sedang ingin melakukan kegiatan yang mulia, seperti berangkat ke kampus dengan semangat dan lebih pagi, gue akan menuduh seperti ini:
'Mau ngapain lo ke kampus pagi-pagi? Mau ketemu cewek-cewek dulu ya?!' Widih.. Nggak banget, coy!
3. Merasa lelah terus
Betul, betul, betul. Gue selalu merasa capek, capek, dan capek. Capek tidur, capek main, capek istirahat, capek nonton film, capek jalan-jalan, capek ngegosip, dan capek ketawa. Semua kegiatan gue itu bikin capek bukan? Ya kan? Ya nggak sih?
4. Sering sakit kepala
Sakit kepala sebelah doang yang gue rasakan akhir-akhir ini, merupakan penyakit terbaru setelah pilek dan alergi udang kepiting. Inilah tandanya. Mungkin memang diriku sudah terkena gejala stress, saudara-saudara! Hmm.. Tapi, gue agak bingung juga nih. Kalo benar gue terkena gejala stress, emm.. Stress gara-gara apa ya?
Aha! Gue tahu! Gue terkena gejala stress karena Gayus Tambunan dengan mahalnya bisa keluar masuk penjara. Intinya, segala sesuatu bisa dibayar dengan mahal. Intinya lagi, tulisan gue semakin lama semakin nggak nyambung sama judulnya.
5. Hilang nafsu makan
Nggak mungkin banget seorang Depina Jenis bisa kehilangan nafsu makannya. No food, no passion to do something. Memang benar apa kata pepatah, makanan dapat menentukan ukuran kebahagiaan seseorang, but the question is, emang kebahagiaan bisa diukur?
6. Sering marah-marah
Sifat pemarah menggambarkan pribadi gue banget. Sifat pemarah ini diwariskan turun temurun dari opa gue, kemudian menurun ke nyokap, dan otomatis menurun juga ke gue serta adik gue yang sekarang emosian abisss. Punya sifat pemarah nggak enak banget! Bikin muka cepet tua, nggak sabaran, bikin orang sebel, jadi suka stress sendiri, suara abis gara-gara sering ngoceh sama teriak-teriak. Pokoknya nggak 'cewek Jawa' banget deh. (secara bokap campuran jawa tengah sama jogja gitu)
7. Mudah tersinggung
Yap! Mudah tersinggung means nyadar diri. Nyadar kalo ada orang yang nggak suka sama kita, nyadar kalo ada yang menyindir gaya kita, nyadar kalo ada orang yang suka ngomongin kita dari belakang, nyadar kalo ternyata mudah tersinggung itu merupakan sifat yang membuat kita kehilangan rasa percaya diri kita sendiri.
8. Nyeri di persendian
Hahaha, gejala stress yang satu ini kayak penyakit orang tua nih, sering sakit persendian di kaki, terus nggak bisa jalan dan akhirnya pake tongkat multifungsi deh. (tongkat multifungsi yang bisa digunakan sebagai alat bantu berjalan, mengetuk kepala cucu-cucu yang nakal, dan pajangan rumah)
Gejala yang satu ini, alhamdulillah tidak saya rasakan.
Dari delapan pilihan diatas, ternyata cukup banyak gejala-gejala stress yang sering gue alami. Tapi, apakah itu menunjukan kalo gue lagi stress? I don't think so.. Kalaupun ternyata benar analisis dari gejala stress tersebut, gue stress gara-gara apa ya?
Mungkin, suatu masalah yang memang sudah ada, tapi gue anggap seakan-akan tidak pernah ada.
Ya, mungkin benar gue stress. Stress dengan masalah yang udah gue simpen jauuuuuuuuuh dari pikiran gue. Sampai-sampai gue pun lupa masalah itu tentang apa, kapan masalah itu terjadi, dan jumlah masalah yang udah gue simpen rapat-rapat di sebuah lemari besi yang terkunci. Dan, mungkin juga kuncinya udah ketelen sama gue, sampai akhirnya menjadi tai yang berakhir di septic tank.
Diposting oleh Devina Janice di 05.39 0 komentar
Selasa, 23 November 2010
Disney Dream Cruise: Dreams Come True!
Bagi penggemar Disney, pelayaran dengan Disney Dream memang benar-benar pengalaman untuk mewujudkan mimpi! Disney mulai membuka pemesanan tempat untuk pelayaran perdana kapal pesiar
inovatif ini sejak 9 November tahun ini.
Enchanted Garden Restaurant
Disney Dream Animator's Palate Restaurant
Fasilitas wahana air AquaDuck yang terdapat di atas kapal pesiar ini bisa dimanfaatkan per dua orang untuk merasakan petualangan di arus liar air. Wahana yang terletak di dek paling atas tersebut menyediakan rute tualangan satu lingkaran yang hanya berjarak 13 kaki di sisi kapal dan 150 kaki di atas permukaan laut. Satu sortie perjalanan AquaDuck hanya 90 detik namun sangat mendebarkan dan tak terlupakan! Inovasi lainnya di kapal pesiar ini adalah dinding koridor-koridor bergambar yang jika dilintasi akan bergerak menjadi animasi. Lalu suasana restoran yang akan selalu berganti dari pagi hingga malam. Bagi naak-anak, ia bisa berbincang dengan tokoh animasi Disney kesukaanya melalui layar plasma berukuran besar.
The Bedroom
Disney Dream Interactive Play Floor
Cuma 1 komentar dari gue, AMAZING!
Selamat berlayar! *mupeng mode: on.
Diposting oleh Devina Janice di 03.53 0 komentar
5 Fun and Safe Social Network for Children
If you have young children on Facebook or MySpace, they shouldn’t be — at least legally. The Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA) prevents websites from collecting personal information about children who are under the age of 13 without their parents’ permission.
Many children bypass this law, even on sites that enforce it, by simply adjusting their birthday. In a recent study by the Kaiser Family Foundation, 75% of seventh through 12th graders surveyed said they had a profile on a social media site.
Clearly children want to use social media, and the evidence suggests that they will do so despite COPPA or the many justified parental fears that helped create it. Parents can, however, make the experience safer by directing their children to one of these five age-appropriate social networks.
1. Togetherville
Parents can sign up their children by using their own Facebook (Facebook) accounts to create a profile for their kids on this Facebook-like site. Once parents have selected friends for their children by searching other students at their child’s schools, adding family friends from their own Facebook profiles, and sending e-mail invites, children have access to selected YouTube (YouTube) videos, games, and creative projects. The site has other features that mirror Facebook, like the ability to “heart it,” buy and send gifts using a virtual currency (the twist is that parents give the currency to their children free of cost as “allowance”), and share videos and other parts of the site with their friends.
Where the site departs from Facebook puts many parents’ minds at rest: no outside links, no unapproved friends, and no private conversations. In order to post original comments instead of pre-set options, children must agree to this code of conduct: “I agree to not say anything mean or hurtful, not say embarrassing things about myself, my friends, or my family, and take responsibility for what I say on Togetherville.”
Togetherville’s target age group is under 10, which makes pre-set comment options like “Hampsters are so CUTE!” understandable. The site also facilitates parents’ participation in their children’s introduction to social media by encouraging parent-child interaction. Not only can parents view their child’s social network activity, but they can also post messages to his or her wall, allocate “virtual allowances,” and send virtual gifts.
2. What’s What
This site is probably the most secure social network for kids on this list. In order to sign their children up, parents need to submit their credit card information to verify their identity and they must submit three mug shots (taken with a webcam) of their child for the site’s records. As with every site on this list, I was still able to create a profile as an adult and therefore browse friends in “my grade,” which I selected as seventh. Unlike the other sites, however, the What’s What team had discovered my adult presence (via those mug shots) within about six hours and blocked my profile.
While children are free to interact with people they don’t know, they can’t make friends with people who are out of their age group (in their grade or one grade below or above theirs) without parental permission. Beyond this, the network functions much like the others: users can exchange messages, make friends, join and create groups, and view their friends’ profiles. Parents can edit or delete their children’s profiles at any time, and everything posted on the site is monitored.
The intended age group for the site is between 8 and 14, which seems realistic given that two big draws of social networking — the ability to “make friends” with new people and share your thoughts with others — are retained.
3. ScuttlePad
To sign up for ScuttlePad, kids provide their birthday, favorite color, first name, and parent’s e-mail address, and they’re not allowed on the site until their parents approve it. Once logged in, they’re free to post messages, make friends, upload photos, and make comments — but with a catch. All comments on the site need to follow a given format and use a given set of words. Messages are composed within the framework, “I’m click, click, click,” with each click leading to a choice of words. Photos are manually approved by ScuttlePad, and only first names are used on the site.
The comment outline feature makes the site more secure. Realistically, anyone of any age, with any malicious intention, could sign up, but it’s hard to do much damage with the pre-set communication options. Similarly, it’s impossible to cyber bully or even really hurt anyone’s feelings using the preset options.
On the other hand, this feature can be restricting to the point of making the online experience dull to older kids. The site is intended to teach children ages 6 to 11 about how to use a social media site, and it definitely accomplishes that goal. It might be most engaging, however, for kids on the younger end of that age group.
4. GiantHello
Parents can verify their identities and sign their children up for giantHello by either providing the last four digits of their social security number or by charging one cent to a credit card. Beyond that, the site provides the social networking experience that comes closest to mainstream social media networks, making it more appealing to older children who want more autonomy than is allowed on some of the other sites.
Profile pages function much like a Facebook wall: friends can leave comments, children can update their status, and activity on the site — like joining groups — is reported on their page. Children also have options to send private message, upload photos, and join the fan pages of celebrities like the Jonas Brothers and Ryan Seacrest, which are updated via the celebrities’ Twitter (Twitter) feeds.
As far as the social media experience goes, giantHello parts from its mainstream counterpart by removing the “search for friends” function. Children need to either invite friends via an e-mail or print out as page with an invitation code to give them. Therefore, they can’t make friends with people who they don’t know.
5. Skid-e Kids
Skid-e kids relies on staff moderators for most of its security features: if a comment is flagged by a filter for inappropriate language or disclosure of personally identifiable information, it is sent to human moderation; all photos are checked by a moderators; users submit articles and stories for a “written by you” section that are edited for inappropriate language and personal information before they’re posted; and interest group pages are moderated.
Unlike most sites, parents and children both are encouraged to create profiles on the same network. Users can exchange messages, update their statuses, upload video (which needs to be approved before it is posted), and compete against each other for high scores on any of the free games on the site. Unfortunately most of these games are prefaced by ads, and although they are advertised as educational, it’s hard to see how something like “Powerpuff coloring” fits this description.
The advantage of this site, especially for older children, is that much of the moderation is provided by the site itself. Parents aren’t required to constantly check in or approve decisions, but can instead focus on interacting with their children on the same network.
Diposting oleh Devina Janice di 03.42 0 komentar
Istri Cerewet, Suami Lompat ke Sungai
Peristiwa konyol tapi nyata ini terjadi di Beijing, China.
Lantaran tak betah mendengar omelan istrinya, seorang pria berusia 45 tahun melompat ke dalam Sungai Yangtze dari sebuah kapal, 4 Agustus lalu.
Sebelum melompat, pria bernama Zhou itu sempat berteriak: "Aku ingin kedamaiaaaan...."
Dilansir Xinhua, Senin (10/8/2009), para penumpang di atas kapal awalnya berpikir Zhou akan tenggelam di derasnya arus air. Namun beruntung dia bisa berenang ke tepian dan polisi setempat menemukannya.
Melihat suaminya tetap hidup, Hu (42), si istri yang cerewet, memeluk Zhou dan berjanji untuk mencoba menjadi orang yang sabar.
Nah! Makanya, bagi para ibu maupun calon ibu, tolong agak ditahan sifat cerewetnya. Kadang sifat cerewet yang dianggap sifat biasa para ibu-ibu itu dapat mengakibatkan hal fatal seperti berita diatas.
Diposting oleh Devina Janice di 03.32 0 komentar
Rabu, 20 Oktober 2010
Balada Mengigau
Waktu gue berumur... (lupa) pokoknya masih TK B, masih kecil, masih pitik, masih polos, masih tanpa dosa, pokoknya seperti itulah imut-imut, lucu nan menggemaskan, gue mengalami ngigo yang parah! Jadi, pada waktu itu gue lagi nginep di rumah sepupu yang bertempat di Kelapa Gading dan rumahnya itu tingkat dua. Malam hari yang indah nan sunyi, gue tidur dengan nyenyak. Zzz.. Grok.. Grok.. Kemudian saat pagi hari menjelang, gue membuka mata dan eits! Bim salabim prok prok prok, semalam gue tidur di kamar sepupu dan pada pagi hari itu gue terbangun di kamar tante gue. Is it weird isn't it?
Setelah terbangun, cuci muka, sikat gigi, dan tidak mandi tentu saja. Gue langsung ditanya sama nyokap, "Kok tidurnya bisa pindah?" kemudian gue hanya menjawab dengan gerakan non-verbal yaitu geleng-geleng.
Gue sempet parno juga sih waktu itu. Gue pikir saat gue lagi tidur tiba-tiba ada Jin Aladdin yang mindahin gue ke kamar tante gue, terus karena gue terlalu nyenyak tidur jadi dia nggak sempet nawarin gue 3 permintaan. Oh damn!
Ternyata yang mengetahui apa yang terjadi sebenarnya tentang peristiwa pindahnya seorang bocah ingusan saat ia sedang tidur ke kamar tantenya secara tidak sadar adalah suami tante gue yang biasa disebut dengan om. Om menceritakan bahwa, pada tengah malam, dia ngeliat gue turun tangga dengan mata merem. Kemudian dia memanggil gue, tapi gue diem aja dan keep walking. Jadi, si om langsung nyamperin gue dan memutar arah balik gue berjalan, kemudian gue berjalan menaiki tangga kembali dengan mata tertutup dan dibawah alam sadar. That's cool..
Kemudian, saat kembali ke atas, gue nyangsang masuk ke kemar tante gue dan tidur disana.
Itulah balada mengigau pertama yang gue alami saat masih kecil. Lainnya, masih banyak lagi seperti pada saat gue tidur siang bareng nyokap, tiba-tiba aja gue bangun dengan mata terpejam pastinya. Kemudian gue menuju pintu kamar dan gebuk-gebuk pintunya sambil berteriak, "Janice mau keluar, Janice mau keluar!" This is uncool. Ditambah lagi, pintu kamarnya itu tidak dikunci, jadi buat apa gue ngigo teriak minta keluar sambil gebuk-gebuk pintu kalo ternyata pintunya tidak dikunci. Hmm.. Yasudahlah.. Namanya juga ngigo, selalu hal bodoh yang terjadi.
Cerita diatas adalah hal-hal yang merugikan tetapi mengenang dari mengigau. Dan, saat gue berumur 16 tahun gue baru sadar kalau ternyata kebiasaan mengigau itu ada manfaatnya. Kok bisa ada manfaatnya? Nah, itu tergantung cara kita memanfaatkannya.
Jadi begini, waktu itu gue lagi nggak punya pulsa dan kebetulan sekali sang pacar minta dibangunin jam 5 pagi. Hmm.. Kalo gue tolak, kasian.. Kalo gue terima tapi gue nggak ada pulsa. Jadi, gue putuskan untuk bilang IYA. Dan, urusan pakai handphone siapa banguninnya ya urusan besok pagi aja.
"Best thing about tonight that we're not fighting..." Oke. Itu adalah sepenggal lagu Secondhand Serenade yaitu Fall For You yang menjadi bunyi weker gue setiap pagi. Gue terbangun dan gue langsung mendapat ide. Aha! Gue pakai handphone si adik saja. Karena, kamarnya si adik di seberang kamar gue, jadi langsung dong gue buka pintu kamar dan jalan ke kamar adik gue untuk minjem handphone-nya dia.
Saat gue buka kamar adik gue, jegrek.. Tiba-tiba bokap gue keluar kamar dan bilang, "Janice mau ngapain ke kamar Jodie?" Wetseh! Kaget banget, langsung aja dengan spontan gue jalan balik lagi ke kamar gue dengan muka akting planga-plongo dan mata setengah merem biar dikira lagi ngigo. Dan ternyata akting gue berhasil! Paginya, bokap gue bilang, "Tadi malem, kamu ngigo ke ke kamar Jodie tuh." Terus gue jawab, "Hah? Iya ya? Hah nggak tau deh." Hahaha!
Abisnya kalau gue bilang dengan jujur mau pinjem handphone adik buat bangunin pacar, bisa-bisa bokap ngamuk dikira beliau gue boros pulsa, padahal mah emang iya sih. Hehehe..
Nah, jadi intinya mengigau itu bisa merugikan dan membahayakan keselamatan jiwa, tetapi bisa juga menguntungkan kalau kita memanfaatkan kebiasaan mengigau ini dengan baik, benar, dan sesuai dengan kaidah-kaidah.
Diposting oleh Devina Janice di 04.18 0 komentar
Sabtu, 25 September 2010
Aye-Aye Cho-Co-La-Te
Saya suka dan cinta sekali dengan cokelat.. *lebay*
Kalau abis makan cokelat, pikiran jadi fresh dan nggak gampang stress.
I think.. the most delicious chocolate is in the picture below:
Cadbury Dairy Milk
Biasanya, kalau gue lagi nemenin nyokap belanja ke pusat perbelanjaan, gue selalu ngacir ke tempat cokelat dan langsung ngambil Cadbury Dairy Milk.
Tapi, saat cokelat itu gue taruh di kereta belanjaan, tidak lama kemudian datanglah nyokap gue, melirik kearah cokelat yang tadi gue taruh di kereta dan berkata, "Ngapain beli cokelat beginian? Mahal. Ambil Silver Queen aja." Bruk! Mood senang langsung ambruk berubah menjadi mood sebel.
Kit Kat
Kalo gue ke Indomaret, gue suka beli cokelat ini, karena enak, ada biskuitnya, terus bisa dikunyah (yaiyalah bisa dikunyah dasar bodoh!), bentuknya simpel, dan yummy lah pokoknya.
Nutella
Selai cokelat yang satu ini is my favorite. Dioleskan ke roti.. Disantap untuk sarapan pagi.. Sambil minum green tea. Widih.. Perfect! What else?
M&M's
Cokelat buat ngemil nih! Paling enak dimakan kalo lagi UTS, UAS, dan Ujian Praktek. Dijamin langsung dibuang cokelatnya ke tong sampah. Hahaha! Cokelat ini cocok dimakan dengan es krim, kue, dan bakso (loh?)
Nah, itu dia 4 cokelat super yummy! Ada yang padat dan cair. Silakan membeli cokelat-cokelat tersebut di toko kelontong terdekat. Tidak menimbulkan efek samping, tetapi menimbulkan efek depan. Efek depan berupa, ketagihan untuk terus memakan cokelat tersebut, kemudian ingin jalan ke 'depan' komplek rumah untuk beli cokelatnya di Alfamart. Bahaha!
Oke. Untuk selanjutnya, sebuah cerita yang nggak nyambung sama judul postingan diatas, tapi gue tulis aja deh, mumpung inget! Cerita ini tentang sereal, yang dimana sereal itu adalah oleh-oleh dari tante gue yang baru pulang dari Amerika.
Bentuknya serealnya seperti ini,
Kelihatannya sih enak.. Tapi, saat gue makan sereal ini dicampur dengan susu.. Huek, bleketek koek koek. Nggak enak! Jauh lebih enak Koko Crunch dan dedengkotnya.
Gue masih nggak ngerti, apa serealnya yang emang nggak enak atau lidah gue yang nggak cocok sama serealnya?
Ah.. Sudahlah, intinya buat orang yang pola makan dan struktur lidahnya Indonesia banget kayak gue, nggak usah makan sereal luar negeri yang unknown. Cukup nasi uduk, bubur kacang ijo ketan item, atau ketoprak aja buat sarapan, dijamin kenyang dan nggak ada rasa-rasa asing di lidah.
Go back to the chocolate. Sebenarnya, gue suka sama semua cokelat yang ada di dunia, walaupun gue nggak tahu cokelat yang ada di Zimbabwe itu bentuknya seperti apa.
Tapi menurut gue, keempat cokelat diatas adalah yang paling the best, paling gue kenal, dan paling mudah didapat.
Bagaimana dengan cokelat yang lain? Well, I still miss the taste of Belgian Chocolate and Swiss Chocolate. Makan warm waffle Belgia dengan cokelat kental diatasnya, kemudian diikuti dengan mencoba berbagai macam cokelat Swiss.
Hmm.. Help me to get that chocolate, God.
Diposting oleh Devina Janice di 06.01 0 komentar
Jumat, 24 September 2010
Ikan-Ikan Gaul
Hmm.. Ikan-ikan tersebut gue kasih nama satu-persatu lho. Mau tahu? Mau tempe? Tahu aja, deh.. Jadi, ceritanya ikan yang merah itu betina, kalau hitam yang jantan.
Ikan Merah #1: Fisha
Fisha sebenarnya adalah nama teman gue, tetapi karena namanya tidak jauh-jauh seperti nama Bahasa Inggris-nya ikan, yaitu fish. Jadi, maaf ya Fisha Naufarani. Namanya saya pakai! Mudah-mudahan amal ibadah Teteh (nama panggilan Fisha) diterima di sisi Allah dan pahala Teteh bertambah banyak karena ikhlas namanya gue pakai. Thank you, Teteh Embem. Peace, love, and not gaul *sok ngikutin Planet Remaja*.
Ikan Merah #2: Kitil-Kitil
Kitil-Kitil adalah nama bantal gulingku waktu kecil, yang sudah apek pastinya. Tapi, sekarang bantal gulingnya sudah dibuang ke tong sampah sama nyokap! Teganya! Jadi kuabadikan saja namanya di ikan ini.
Ikan Merah #3: Esmeralda
Biar ikannya cantik kayak Esmeralda de Amore ni Pizza la Pasta so Ngana pe bodi Poco-poco.
Ikan Merah #4: Susis
Aku suka banget lagu Sule yang Susis, jadi aku pakai aja. Bahahaha!
Ikan Merah #5: Lady Gogo
Ikan yang satu ini adalah maskot ikan koi merah betina. Nama lengkapnya Lady Gogo Power Ranger. Paling nyentrik, gaul, dan kreatif. Ikan yang jago bernyanyi ini mempunyai 3 lagu terkenal. Lagu-lagunya bisa di download di www.tidakadalagu.com.
Lagu-lagunya adalah sebagai berikut:
1. Pipirizzi
2. Bod Romonco
3. Elejendre
Berikutnya adalah nama-nama dari ikan hitam yang jantan, Lihatlah!
Ikan Hitam #1: Alejandro
'Don't call my name.. Don't call my name.. Alejandro.' From Lady Gaga song.
Ikan Hitam #2: Fernando
'I'm not your babe.. I'm not your babe.. Fernando.' From Lady Gaga song.
Si Fernando ini agak blo'on. Udah dibilangin tadi sama Lady Gaga, I'm not your babe yang artinya Gue bukan babe lo, tapi Fernando masih aja ngeyel.
Ikan Hitam #3: Roberto
Mantan aktor pemeran utama film The Twilight Saga yang sudah pensiun. Roberto Pattisono.
Ikan Hitam #4: Nokia 5610
Ikan ini diberi nama tipe handphone untuk mengenang Handphone kesayangan gue yang sudah meninggal.
Ikan Hitam #5: Boss
Bukan nama merk parfum, tapi ikan ini adalah kepala atau pimpinan dari ikan-ikan yang lain.
Okelah, itu adalah nama ikan-ikan gaul yang ada di kolam gue. For feeding them, just click the surface of the water. Nanti akan keluar bulat-bulat hijau, nah itu makanannya. Karena ikan-ikan gaul ini sangat menjaga kesehatan sisik kulit mereka, maka mereka hanya memakan sayur-sayuran bergizi. So, they are vegetarian. Keren kan ikan-ikan koi ini?
Diposting oleh Devina Janice di 19.47 1 komentar
Kamis, 16 September 2010
Coming Soon
Coming Soon di SMA Nasional I.
UTS: Ujian Tengah Semester
Mencakup pelajaran Bahasa, Sosial, Matematika, dan Komputer.
Question: Apakah Anda senang dengan diadakannya UTS ini?
Answer: Tentu saja.. Tidak senang.
Penderitaan dimulai dari hari Senin dan berakhir di hari Jumat. Cobaan saat menjelang UTS adalah sebagai berikut:
1. Diajak karaokean sama Mama.
2. Diajak ke Kelapa Gading sama Pacar.
3. Diajak jalan-jalan ke Puncak sama Papa.
4. Diajak makan sushi sama Pacar.
Daaaan semua undangan-undangan itu gue TOLAK! Fay abis..
Cepetan deh UTS, seminggu kok rasanya kayak setahun ya?
Diposting oleh Devina Janice di 10.18 0 komentar
Jumat, 02 Juli 2010
Mandarin Song
Kalau sekarang lagi in-nya BBF atau Boys Before Flower yang menurut gue ceritanya nggak beda jauh sama Meteor Garden, cuma BBF versi Korea aje. Jaman gue masih SD, aduh.. Semua orang membicarakan Meteor Garden dan F4, menjual merchandise tentang Meteor Garden khususnya F4, dan bodohnya gue suka beli pernak-pernik F4 setelah itu gue pamerin tuh aksesoris empat cowok sipit bergaya ala gay di sekolahan.
Setiap malam jam 10 gue rela nggak tidur demi menonton Meteor Garden, membayangkan gimana rasanya jadi Shan Cai si gadis miskin yang dikejar-kejar sama cowok kaya raya udah gitu ganteng pula. Mungkin karena dulu gue masih pitik, jadinya fantasi gue itu kemana-mana dan agak lebay. Okelah, menurut gue sindrom seperti itu masih dalam batas normal dan wajar. Tapi, gue mulai merasakan perubahan, sepertinya sindrom Meteor Garden dan F4 ini mulai membabi buta. Buktinya, gue sampai rela beli kaset F4, CD karaoke Meteor Garden dan F4, juga MENGHAFAL semua lagu F4. Fans berat F4 bangetz kan gueh?
Berikut adalah beberapa contoh lagu soundtrack Meteor Garden:
1. Ni Yao De Ai
Sui ran jing chang meng jian ni
Hai shi hao wu tou xu
Wai mian zheng zai xia zhe yu
Jing tian shi xing qi ji
BUT I DON'T KNOW ni qu na li
Sui ran bu ceng huai yi ni
Hai shi tan te bu ding Ohh
Shui shi ni de na ge wei yi
Yuan liang wo huai yi zi ji
CHORUS
Wo ming bai Wo yao de ai
Hui ba wo chong huai
Xiang yi ge xiao hai
Zhi dong zai ni huai li huai
Ni yao de ai
Bu zhi she yi lai
Yao xiang ge da nan hai
Feng chui you ri sai
Sheng huo zi you zi zai
Sui ran bu ceng huai yi ni
Hai shi tan te bu ding
Shui shi ni de na ge wei yi
Yuan liang wo huai yi zi ji
CHORUS
Wo ming bai Wo yao de ai
Hui ba wo chong huai
Xiang yi ge xiao hai
Zhi dong zai ni huai li huai
Ni yao de ai
Bu zhi she yi lai
Yao xiang ge da nan hai
Feng chui you ri sai
Sheng huo zi you zi zai
Wo ming bai Wo yao de ai
Hui ba wo chong huai
Xiang yi ge xiao hai
Zhi dong zai ni huai li huai
Ni yao de ai
Bu zhi she yi lai
Yao xiang ge da nan hai
Feng chui you ri sai
Sheng huo zi you zi zai
2. Qing Fei De Yi
* Nan yi wang ji chu ci jian ni Yi shuang mi ren de yan jing
Zai wo nao hai li Ni de shen ying Hui san bu qu
Wo ni de shuang shou gan jue ni de wen rou Zhen de you dian tou bu guo qi
Ni de tian zhen Wo xiang zhen xi Kan dao ni shou wei qu Wo hui shang xin Oh...
~ Zhi pa wo zi ji hui ai shang ni Bu gan rang zi ji kao de tai jin
Pa wo mei shen me neng gou gei ni Ai ni ye xu yao hen da de yong qi
Zhi pa wo zi ji hui ai shang ni Ye xu you tian hui qing bu zi jin
Xiang nian zhi rang zi ji ku le zi ji Ai shang ni shi wo qing fei de yi
** Shen me yuan yin Ya...
Wo jing ran you hui yu jian ni Wo zhen de zhen de bu yuan yi
Jiu zhe yang xian ru ai de xian jing Oh...
Repeat *~,**~
Diposting oleh Devina Janice di 08.24 0 komentar
Rabu, 09 Juni 2010
I Quit :)
Waktu jaman SMP dulu, gue termasuk siswi yang kelewat aktif. Aktif ikut rapat-rapat OSIS, acara OSIS, dan lain-lain. Alhasil pada saat menjelang kelulusan, gue mendapat predikat siswi terfavorit karena aktif dalam bidang akademis maupun non-akademis.
Okay, that's enough. Gue pikir, toh SMA nanti gue akan pindah sekolah ke SMA Negeri 81, tetapi takdir (baca: nyokap) berkata lain. Gue harus stay di sekolah gue yang lama yaitu Lembaga Pendidikan Nasional I yang terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA. Ya, sekolah satu payung yang diharapkan akan membawa ketentraman diantara adik-adik TK, SD, dan SMP serta SMA, malah membawa bencana seperti acara labrak-melabrak lah, ribut, kakak SMA berantem sama adik SMP. Freak. Maka dari itu ketua lembaga membuat suatu kegiatan yang dinamakan KaDikSuh (Kakak Adik Asuh). Agar ketentraman antara anak-anak TK, SD, SMP, SMA dapat terwujud. Yaa begitu deh pokoknya..
Nah, berhubung gue sekolah disana udah 13 tahun, pastinya guru-guru SMA akan mengharapkan seorang Devina Janice tetap menjadi anak yang aktif dalam organisasi sehingga dapat mengurus OSIS SMA hingga sukses dan demisioner. But, I'm really sorry.. Karena Janice yang ini totally different dengan Janice saat jaman SMP dulu. I quit from the organization, I don't organize anything. I just focus on myself, my family, my boyf, and my other activity like sing.
Waktu SMP dulu, nyokap ngelarang gue untuk ikut organisasi, tapi gue yang nggak mau dan tetep kekeuh ikut organisasi sampai gue jadi ketua OSIS. Mampus lo!
Awalnya, gue bangga jadi ketua OSIS, hahaha.. Tapi lama-kelamaan gue jadi stress sendiri. Okay, begini ceritanya.. Gue termasuk anak yang dibilang rajin banget juga nggak, terus tekun juga apalagi bukan gue banget, terus gue nggak bisa jadi anak yang perfect. Selama gue jadi ketua OSIS SMP, gue merasa hidup gue jadi serba terbatas untuk masalah kebebasan. Dan banyak pertanyaan-pertanyaan yang gue benci yang pastinya selalu dilontrkan oleh orang-orang, seperti:
1. Kok Ketua OSIS pacaran?
- This is my life. Terserah gue dong.
(Sayangnya, yang nanya itu guru jadi gue nggak berani nyolot)
2. Kok Ketua OSIS bajunya keluar-keluar?
- Wey, Ketua OSIS juga manusia kaleee!
3. Ketua OSIS sepatunya diinjek?
- Maap, Pak.
Dan masih banyak pertanyaan lainnya.
Semua ini terjadi karena gue anak yang terlalu aktif di sekolah, sampe-sampe rumah pun berasa tempat kost, gue di rumah cuma numpang istirahat, tidur, makan, bangun lagi terus ngurusin acara OSIS.
Pada saat kelas 3 SMP, gue udah merencanakan untuk pindah sekolah dan menjadi siswi yang biasa aja, no more organization atau persatuan murid-murid eksklusif lainnya.
Tetapi, gue tetap bersekolah disini, dan aktif organisasi lagi.
Kini, di OSIS SMA gue menjadi Ketua Radio Sekolah. You know what? I do nothing as School Radio Leader! Pemilihan untuk menjadi Ketua Radio menurut gue sangat mengagetkan. Karena, saat rapat terakhir tiba-tiba aja sang Ketua Radio lama memilih gue dan kakak kelas XI untuk menjadi kandidat Ketua Radio.
Tanpa persiapan dan visi-misi akhirnya dilakukan voting dan bodohnya gue terpilih sebagai Ketua Radio. So easy to choose the leader..
Sampai sekarang, gue harus mempertanggungjawabkan semuanya tentang radio. Dan ketika demissioner nanti, gue bakalan kapok jadi ketua-ketua apapun.
Menjadi Ketua Radio adalah suatu kehormatan bagi gue, terima kasih untuk yang sudah memilih gue, semoga kalian yang memilih gue tidak menyesal sehingga ingin bunuh diri dengan cara minum baygon. Ketua Radio adalah jabatan terakhir yang gue miliki selama gue SMA. Untuk OSIS tahun depan, sorry friends.. I'm not join, I quit..
Okay, semoga teman-teman gue mengerti dan menghormati keputusan gue.
Diposting oleh Devina Janice di 04.24 0 komentar
Kamis, 27 Mei 2010
Master of Ceremony
Ini pertama kalinya gue menjadi MC yang bakalan ngoceh-ngoceh nggak jelas di depan orang tua murid, biasanya gue cuma ditunjuk untuk mengisi acara dengan tarian, drama, paduan suara, but now it is so different. How do I feel? Hmm.. Rasanya agak deg-degan, karena selama ini untuk urusan berbicara gue hanya terbiasa ngoceh ngalor ngidul di radio sekolah yang siarannya cuma bisa nyampe ke kelas-kelas doang, bukan secara live di depan orang banyak dan pastinya perbedaan ngomong di radio sama di panggung adalah semua mata tertuju pada gue. Hahahahaha!
Bermodal rundown acara di tangan dan otak gue yang IQnya lumayan, serta kostum tarian tando, gue pun membawa acara ajang kreasi angkatan gue dengan seada-adanya dan very, very, very natural. This is some pictures of me below:
Walaupun seada-adanya dan hanya mengandalkan bakat alami yaitu bakat mengoceh-ngoceh, alhamdulillah.. hasilnya tidak mengecewakan. Komentar dari nyokap, guru-guru dan orang tua murid juga bikin gue puas. Banyak yang bilang bagus, pangling, sukses. Oh.. THANK YOU, GOD! This is the first time I did that job, but people like of what I've done.
Komentar gue, jadi MC itu menyenangkan sekali. I do love that job. Banyak terima kasih untuk guru-guru yang telah memilih Devina Janice untuk menjadi MC. Lain waktu, lain tempat, lain acara bisa kali gue lagi MCnya. Ahai..
Diposting oleh Devina Janice di 22.24 0 komentar
Jumat, 14 Mei 2010
DISNEYLAND!
DISNEYLAND, I won tu go der.
Who I want to meet in Disneyland:
1. Mini Mos
2. Miki Mos
3. Donal Duck and Desi Duck
4. Prinsess-Prinsess
5. Jack and Sally
6. Simba
7. Winnie The Pooh
8. Nenek Sihir
Entah kenapa gue pengen banget ketemu sama nenek sihir keren yang satu ini.
9. Jin Aladdin dan Monyet
Biar gue bisa minta 3 permintaan sama si jin yang very very blue kayak pepsi blue ini.
10. Hilary Duff
Perlu anda perhatikan bahwa Hilary Duff memakai sepatu pink Nike. Cool..
_____________________________________________________________________
Berikut adalah satu tempat yang ingin sekali gue kunjungi di Disneyland, yaitu...
Semoga yang membaca postingan gue kali ini, langsung mendoakan supaya gue bisa ke Disneyland bertemu dengan badut-badut dan mahkluk-mahkluk diatas.
Gue juga berharap semoga pada saat gue nikah nanti, mahar yang dikasih sama calon suami gue itu tiket masuk ke Disneyland. *Insane
Diposting oleh Devina Janice di 08.19 0 komentar