Sabtu, 28 Maret 2009

Senangnya Mewarnai LJK dengan Pensil 2B. Hueek..

Gue adalah murid kelas 3 smp yang sebentar lagi akan menghadapi masa-masa sulit dimana kita harus menghadapi UN yang semakin tahun semakin 'cihuy' itu. Gue sadar kalau Gue harus belajar extra karena Gue nggak mau hanya sekedar lulus smp, dah. Tapi, Gue pengen lulus dan meninggalkan kesan yang baik bagi sekolah dan kenangan Gue. Nah, maka dari itu Gue harus belajar dengan tekun, belajar dengan tekun tidak hanya mempelajari semua SKL yang sudah diberikan, tapi Gue juga harus belajar ngurek-ngurek tuh buletan yang ada di LJK. Ampun dah! Itu tuh, masalah terbesar Gue dalam menghadapi UN, detik-detik dimana kita harus ngurek-ngurek tuh buletan dengan rapi, indah dan tebal. Sebenernya, sih anak kecil juga bisa dan hobi kalau disuruh ngewarnain LJK, tapi nggak buat Gue. Gue, tuh terlalu berlebihan dalam segala hal, Gue takut urekan Gue di LJK ketebelan sampai-sampai bisa nimbul-nimbul gitu di belakang kertas mungkin juga bisa ROBEK! Huaa.. jangan deh. Jadi, menurut Gue hal yang paling menyebalkan saat UN (lagi) adalah saat kita mengisi LJK. Gila aja ya, demi rapi, indah dan tebalnya tuh buletan Gue beserta teman-teman Gue jadi menghabiskan waktu lebih dari 15 menit cuma buat ngisi nama, nomor kartu dan lain-lain. Huaa.. rasanya pas di saat ngisi LJK itu otot-otot mata terasa tidak bekerja sama lagi alias nggak sinkron alias mau juling.
Jadi, Gue harus memulai hobi baru yang bertolak belakang banget sama Gue yaitu, mewarnai LJK dengan pensil 2B. Mau nggak mau yaa harus mau lah. Demi harga diri dan masa depan Gue, kalau Gue nggak membiasakan diri buat membiasakan hobi itu maka habislah Gue. Kayaknya mulai hari ini, esok atau kapan lah terserah mood Gue, Gue harus minta ajarin anak TK Nassa yang pastinya sudah teruji secara klinis dalam hal mewarnai. Jadi, Gue bisa mewarnai LJK Gue dengan rapi, indah, tebal dan pastinya nggak keluar garis. Hahai..

Jumat, 27 Maret 2009

OPENING: No GAPTEK Anymore

Setelah bertahun-tahun lamanya Gue off maen warnet dengan alasan Gue males ngeluarin duit dan nggak rela kalo duit Gue abis cuma buat bayar warnet (kecuali kalo lagi kepepet gara-gara tinta printer abis, baru deh Gue dengan berat hati dan berat kaki (alias males) jalan ke warnet buat nge-print. Rasanya kalo udah disuruh ngeluarin duit buat bayar print-an, beraaat banget dan beribu-ribu penyesalan datang menghampiri otak Gue, "Ih, nyesel! Mendingan Gue numpang nge-print di rumahnya Rayi."
Karena sifat Gue yang super duper pelit itu lah, Gue pun jadi gaptek dan kampungan, karena setiap kali mau ngecek FS Gue, cari bahan buat tugas di Google dan lain-lain yang berhubungan dengan 'warnet' pastinya Gue selalu mikir dan puter otak seribu kali untuk mendapatkan warnet yang aksesnya cepet dan nggak bolot, biar biaya yang bakal Gue keluarin pun jadi murah. Rugi dong, kalo bayaran warnet mahal gara-gara akses internetnya lama ditambah RAM komputernya juga kecil. Hasil yang kita dapet dari internet sedikit, tapi bayarnya itu lho, MAHAL!
Tetapi, penyakit gaptek yang Gue derita selama bertahun-tahun silam sudah hilang karena oleh* suatu anugerah yang diberikan oleh Bpk. Joseph Tulus Winardi selaku ayahanda Ananda Devina Janice dalam bentuk wireless yang dapat mengakses Janiuce (baca: Jenius. Nama komputer Gue) komputer kesayanganku menjelajah dunia luar sana dengan maksud dan tujuan supaya penyakit gaptek Gue nggak berlanjut, karena beribu caci maki dari orang-orang sudah menerjang seluruh batin karena Gue gaptek. Jadi, Gue harus berevolusi! Dengan wireless ini Gue bakalan menjelajah apa yang lo jelajah dan melihat apa yang belum pernah lo semua lihat.
Excited! Gue nggak perlu ke warnet dan BAYAR atas semua penjelajahan Gue di dunia maya karena memBAYAR adalah sesuatu yang menurut Gue sangat menyeramkan. Sekarang ini, Gue mencoba untuk membuka mata, hati dan pikiran dengan membuka internet setiap hari di rumah dan mencari tahu tentang apa yang Gue nggak tahu, dari hal yang terkecil seperti plankton sampai hal yang terbesar seperti ikan paus.


*Majas Pleonasme